KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA Miftahul Janna Natsir1), Lisnawati L2), Yusriana3), Nurul Fatiha4), Siti Nurfadliah Z5) 1,2,3,4,5)Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Muslim Indonesia Jalan Urip Pendapat ini disokong oleh Wood (2009), yang mendefinasikan komunikasi sebagai proses yang sistemik yang melibatkan seseorang berinteraksi menggunakan simbol tertentu untuk membentuk dan menginterpretasi makna. 1 f KOMUNIKASI ANTARABUDAYA 1.1.1 Elemen & Ciri-Ciri Budaya Terdapat lima (5) elemen utama bagi budaya iaitu sejarah, agama, sistem 1. Langkah kehidupan lebih santai, kurang tegang. 2. Aktivitas tidak selalu berhubungan dengan pihak luar, semua hasil atau tindakan dapat diamati. 3. Tidak ada perbedaan konsep yang jelas antara kerja dan bermain, yang penting tujuan akhirnya tercapai. Dunia harus dipandang sebagai sesuatu yang harus diterima apa adanya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kompetensi komunikasi antar budaya mahasiswa Unpad dilihat dari 3 dimensi yaitu (1) kesadaran atar budaya sebagai dimensi kognitif, (2) Sensitifitas antar budaya sebagai dimensi afektif dan (3) Kecakapan antar budaya sebagai dimensi prilaku terhadap pengungkapan diri dalam menjalin sebuah hubungan. Peneliti berasumsi bahwa rendahnya hubungan antara kompetensi keperawatan lintas budaya dengan komunikasi terapeutik perawat disebabkan karena adanya beberapa hambatan yaitu adanya perbedaan budaya dan bahasa, selain itu terdapat faktor lain yang secara signifikan berhubungan dengan kompetensi keperawatan lintas budaya, yaitu self-efficacy Hambatan komunikasi pada dasarnya terdiri atas tujuh macam gangguan atau rintangan : 1. Gannguan teknis : misalnya gangguan pada stasiun radio, jaringan telepon, kerusakan pada komunikasi. 2. Gangguan sematik : merupakan gangguan yang disebabkan karena kesalahan pada Bahasa yang digunakan. 3. .

dimensi komunikasi antar budaya